Bokep Ibu-ibu Montok Menggoda

Setelah agak nyaman, kuberi pinggulku dorongan maju-mundur yang semakin cepat.Tangan kiriku yang bebas meremas kedua payudaranya bergantian. Bokep XXX Ciuman basah berimbuh kuluman yang dilakukannya pada ujung batang kemaluanku membuatku mendesah, “Ah.. pasti belum, kalau tidur kamu kok kuat sekali!”, omelnya. Kuputuskan untuk bangun dan duduk termenung di kursi didalam kamar penginapan. Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya.Kucumbu tengkuk kirinya dan sesekali kukulum telinga kirinya. Kudorong sisi kiri tubuh Iswani sehingga membelakangiku dan sama-sama menghadap kesamping kanan. Caramu berbicara dengan wanita asal saja tanpa pernah kamu pikirkan akibatnya. Kamu sendiri kenapa mau?”, jawabnya yang dilanjutkannya dengan pertanyaan. “Mbak, boleh minta rotinya!”, kataku dengan halus. Getaran klimaksnya seakan menghanyutkan pertahananku hingga akhirnya puncak ledakanku tak dapat kutahan lagi. “Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya. “Mana bisa aku menolak dibawah ancaman cubitannya Mbak”, jawabku bergurau. Duduk tepat didepan tangan Iswani sudah mulai merapat dengan tubuhku. “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. “Hmm.. Iswani menghentikan babak pemanasan dengan menarik tubuhnya, berbaring terlentang sambil menarik tanganku memberi tanda untuk segera menindihnya dan memasukkan batang kemaluanku pada liang kenikmatannya. gitu ya, jangan harap aku mau membatumu lagi ya”, katanya dengan nada bergurau. “Aku duarius Mbak, bukan serius

Bokep Ibu-ibu Montok Menggoda