Sekarang aku menciumnya lagi, kini dgn lembut. Bokep live Aku berusaha menahan tawa:
“dianu kuwi opo karepe (apa maksudnya) to Cah Sara?” dia tampak semakin malu:
“ya itu lho Kakek..seperti katanya kalau suami istri lagi dolanan (bermain) di kamar itu lho.. lalu bagaimana Kakek? Kamu bersedia ya Cah Sara?” kurasakan tubuh dalam pelukanku itu bergetar. rasanya keri (geli) sekali..”. Tubuhnya tidak terlalu tinggi (mungkin 158 cm), kulitnya sungguh halus, kuning agak keputih-putihan. Dgn canggung dia menurut:
“buka lebar-lebar kakimu Cah Sara” kataku. Aku segera menutup pintu.Kulihat si wanita duduk dgn sangat hormat di kursi pasien yg kusediakan. Tidak kuperdulikan lagi omelan mbakyuku dan pandangan sinis orang tuaku (mereka selalu menasehati: hati-hati lho Dar, jangan mbohongi orang). teriak dan lari keluar dari kamar mandi, karena ketika ia sedang mandi melihat kepala Pak Kartolo mengintip dari bagian atas kamar mandi yg memang tidak tertutup. Kuremas-remas halus rambut-rambutnya yg jarang, dan akhirnya kukecup kelentitnya dgn bibirku.“Aaggh..” Juminten mengerang (mana ada sih wanita yg kuat kalau dibegituin?). iya Kakek..” katanya bergetar:
“di pipis saya.. Aku jadi kesal:
“buka mulutmu Cah Sara, terima saja. Basah dan hangat, sebagian meJumpel di dagu dan jenggotku.Akhirnya kuangkat kepalaku dari kemaluannya, dan kucium dahinya yg menunduk Sara dgn nafas tersengal-sengal.