“
“Iya bener .. Bokep XXX Aku tetap bersikap profesional dan memang tak ada sedikitpun niatan untuk berbuat lebih. Sejenal aku menenangkan diri. Syeni membuka blousenya sendiri hingga jatuh ke lantai. udah baikan”
“Udah Dok. Oohhh . Aku makin “pusing” …
Kemana CD-nya ? Dan .. Bukan dari atas, tapi dari bawah. Mas .” kata Syeni
Aku turun dari pembaringan, langsung mencopoti pakaianku, seluruhnya. “Gimana Bu . saya engga yakin”
Mendadak aku berdebar-debar. Siapa yang meminta remasannya dilanjutkan walaupun aku sudah bilang tak ada benjolan ? “Cukup Bu .”
Syeni bangkit dan menurunkan kakinya. kebelakang terus engga”
“Iya Dok”
“Udah berapa kali dari pagi”
“Hmmm . “Ada di mobil” katanya menjawab kebingunganku mencari CD hitam itu. kini tubuh ibu muda yang putih itu seluruhnya terbuka. Yang tidak biasa adalah Syeni masih membiarkan kaosnya tersingkap. Di saat tangannya ke belakang ini, buah dadanya tampak makin menonjol. ? Sambil masih berpelukan, Syeni menggeser tubuhnya menuju ke pembaringan pasien, menyandarkan pinggangnya pada tepian dipan, mata sipitnya tajam menatapku, menantang. Kalo nelen udah engga sakit lagi”
“Perutnya ?”
“Udah enak”
“Syukurlah … Trus, apa lagi yang sakit ?”
“Itu Dok .. “Okey ..okey . Kuakui wanita muda ini memang cantik dan seksi. “Maaf ya Bu .” kataku sambil mulai mengurut. Tak ada maksud apa-apa. Jelas, selain mulus dan