Saya orgasme tiga kali dan Vivi sekitar tujuh kali. Saya sendiri berusaha menekan tongkat wasiat saya sedalam-dalamnya.Akhirnya arus kenikmatan kedua tersebut tiba juga diiringi teriakan Vivi yang begitu keras. Bokep live filmbokepjepang.sex Terangsang oleh desahan dan teriakan Vivi, saya akhirnya menyembulkan cairan hangat saya di lubang kenikmatannya yang sudah basah kuyub. Saya menutup mata saya sambil berusaha menikmati setiap perasaan yang ada.Merasakan batang kemaluan saya mencapai ujung lorong kemaluan Vivi, saya mencium bibir dan keningnya. Sosok yang selalu hadir didalam mimpi saya. Setelah itu saya kembali menarik dan mendorong keluar masuk tongkat wasiat saya. Saya mengarahkannya ke lubang kenikmatan Vivi. Saat ini saya tidak mempunyai siapapun dan apapun. Di mana saya menaruh muka saya? “I love you too..” jawab Vivi dengan nafas memburu.Setelah itu mulailah saya mengeluarkan dan memasukkan tongkat wasiat saya. Cukup lama saya berusaha, akhirnya berhasil juga saya menempatkan klitorisnya di antara jari tengah dan jari telunjuk saya. Keharuman sabun yang dia pakai sewaktu mandi masih terasa.Kemudian lidah saya mulai menyusuri daerah dadanya. “I love you, Vi… Kamu cakep sekali,” bisik saya di telinganya. Saat ini pandangan saya sudah jauh lebih dewasa dan saya menyesal telah memperlakukan Vivi seakan-akan dia bukan manusia.Sebenarnya dia begitu baik, rela berkorban demi mamanya.
