Setelah hidup akupun berbalik kearah Ina sambil duduk di sofa, disampingnya. “ke jetis berapa?”
“tujuh ribu mbak!” tak kusangka mbak itu mau juga aku tawarin. Bokep live “iya, kamu habisin juga gak apa-apa, toh anakku sudah bobo sekarang!!?” aku semakin bersemangat.Kuhirup susu segar itu langsung dari pabriknya, belum pernah lagi aku merasakan hal ini, wah asyik sekali. aku berbalik, dadaku bergetar melihat dia membuka tali piyamanya.“kenapa Bud, takut yaaa?…”katanya sambil mendekat kearahku terus berjongkok didepanku. Setelah lima belas menit kemudian aku tak kuat lagi, kusemprotkan air maniku keatas, membasahi dinding vaginanya yang hangat,…
“Ahhhh….” Ina berhenti kecapaian, aku juga sangat kecapaian. dan membuat big penisku tegak berdiri. aku masuk rumah mengikuti dewi dan duduk di bangku kayu.“nih handuknya, dan diminum kopinya yaaa” dewi melirik kearahku yang basah kuyup. Ina hanya tersenyum sambil berbisik kearahku. bahkan sejak satu setengah bulan yang lalu, aku tinggal dirumah itu sambil menggarap skripsi disana.Dan tentunya menjadi teman ranjang mereka berdua. kugendong tubuh dewi ke ranjang dan kuletakkan di sudutnya. tanpa kusadari ternyata dewi sudah berada di belakangku sambil memeluk aku.
