crett.. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku. Bokep live Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke wc dulu karena aku sudah kebelet. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Ayu, gua cinta elu.”
Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. “Ton, masukkin aja titit elu ke lobang gua, gua udah enggak tahan lagi..!”
Dengan segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Ayu, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri. aahh..” dan, “Aagghh.. Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, sudah waktunya nih, pikirku. “Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
“Eeee, penasaran ya, Ton?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.”
“Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.”
“Napsu yang mana nih?” Ayu sepertinya memancingku. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Lalu aku pun mulai mengendarai
