“Kamu gak papa?” tanyaku lagi. “Hahahaha….,” balasku dengan candaan, “err, tapi… apa gunanya bilang ke aku?” Senyuman Rini terhenti sejenak. Bokep HD Kuangkat sedikit roknya dan kuraba-raba dadanya. Rasanya aku tahu kenapa Rini gak kelihatan hari ini.Setelah selesai makan, aku langsung bergegas ke studio lewat pintu belakang. Dia bangun terkejut. “Sakit,” balasku. “Hahahaha,” balasnya, “Aku ini sudah banyak pengalaman lho, hahahaha.” Bullshit, pikirku, sekarang aku mengerti kalau dia masih kecewa. Kami mengobrol cukup lama, Rini duduk di sampingku namun tubuhnya merebah di dadaku.“Kamu gak papa?” tanyaku lagi, memang rada konyol untuk menanyakan hal ini berulang-ulang. Tubuhnya ringan sekali, aku memegang bagian belakang kepala Rini, lalu meletakkannya di bahuku, sayangnya kedua tangannya menghalanginya. Langsung tanpa berpikir apa-apa aku menghantam lagi vaginanya, kali ini ia berteriak sekencang-kencangnya namun aku tak peduli. Sabtu minggu depan aku akan diwisuda namun aku juga harus berada di RCTI karena siaran langsung Indonesian Idol. “Auw, sakit Rin,” ujarku berbohong. Rini pun tertawa, aku balas, kami berdua tertawa terbahak-bahak. “Aaaww,” teriaknya kesakitan.
