Kusemprotkan Bayfresh ke dinding-dinding kamar untuk mengurangi bau “mesum” itu. Aku diam tak bisa menjawab karena mulutnya menyerang sana-sini.“Gantian Lia di bawah, deh, biar kamu juga nyampe!”.Ia membalikkan badan. Bokep HD Kesedihan itu dibawanya masuk gedung, selama film ia menyandarkan kepalanya di bahuku. Kuselimuti badannya dan aku mulai memunguti pakaianku yang terserak di sana-sini. Lebat, panjang, ketat. Kuputar telapakku di payudara kanannya. Hanya pegangan di lenganku semakin bertambah erat.Sampai di kosnya, ia memintaku masuk kamarnya. Aku duduk di sampingnya sambil memegangi kedua pipinya. Hitam bukan main.Kuelus-elus bulu memeknya, kugelitik-gelitik rambut-rambutnya mencari lubang memeknya. Otomatis, saking serunya ciuman kami, Lia akhirnya terdorong ke belakang dan posisinya menjadi tertidur. Wah, lebat betul. Lia sendiri membantuku dengan menekan-nekan tanganku yang di permukaan memeknya.“Euuuhh…, eeuuuhh..”, gelinjangnya. Rok bawahnya masih terikat, tetapi pantatnya sudah membuat gerak memutar-mutar sedikit.Lalu kutelusuri lehernya. Kami biasa menonton berdua kalau Lia pulang sore. Telanjang bulatlah ia.Gila, putihnya! Ia mengeluh lirih dan merangkulku sambil mulutnya bergeser mencari bibirku. Ia tetap menciumiku. Maklum, waktu itu penisku baru punya jam terbang yang dapat dihitung dengan jari, dan karena masih muda, jarang memakai “pendahuluan” yang cukup lama.
