Aku ingin mengangkatnya, tapi Linda malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Tapi aku tidak peduli dengan paha yang indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bokep india Dan sikapku juga terus seperti anak balita, walau usiaku sudah cukup dewasa.Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indri menikah. Aku memang terlahir dari keluarga yang cukup berada. “Sudah jangan banyak tanya. Linda kembali mencium dan melumat bibirku. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tidak tahu apa-apa. Seperti ada denyutan yang hangat.Tapi aku tidak tahu dan sama sekali tidak merasakan apa-apa meskipun Linda menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan Linda berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herman telah merebut Mbak Indri dan sisiku. Sebenarnya banyak cowok yang menaruh hati dan mengharapkan cintanya.Tapi Linda malah menaruh hati padaku. “Cinta…?” aku mendesis tidak mengerti.Entah kenapa Linda tersenyum. Kali ini bukan hanya mengecup, tapi dia melumat dan mengulumnya dengan penuh gairah.
