“Kemana?”
“Rumah. Sex Bokep “Kemana?”
“Rumah. “Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku. Wajahnya yang cantik tersenyum kepadaku. Dan berjanji untuk bertemu lagi lain waktu. Kalau sama Ipet, saya tidak pernah orgasme, tapi baru sekali disetubuhi kamu, saya bisa sampai, barang kali karena barang kamu yang gede banget ya?” Katanya sambil membelai batangku yang masih tegang, namun tidak sekeras tadi. Kami terus bercakap-cakap. Aku terus menggoyang pantatku ke depan ke belakang, keatas kebawah dengan teratur sampai pada suatu saat. Sama saja kejadian waktu meliput demontrasi mahasiswa dulu. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Mikha pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Mikha goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Mikha pun menekan pantatnya. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”. Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. “Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman.”
“Hebat.”
“Mas di sini aja, Mas. Benar-benar kampanye, nih? Semua aku lakukan dengan sedikit hati-hati, karena aku sadar betapa besar batang kemaluanku untuk Mikha, aku tidak mau membuatnya menderita kesakitan. “Ohk!.., aduh Mas Joe, cuma bisa masuk seperempat…”
“Ya udah Mikha, udah deh jangan dipaksaain, nanti kamu tersedak.”
Kutarik tubuhnya, dan
