Aku butuh penjelasan.”
“Sayang, emosimu membuyarkan penjelasanku waktu itu.”
“Maaf,” desahku, bahkan kini aku pun tak mampu memandangnya. Xnxx bokep “Seandainya saja pikiran kita sudah lebih terbuka, mungkin Indonesia sudah kehabisan perawan. “Kalian berdua. Bukan gadis yang berhak masuk dalam katalogku. Kenapa dengan itu?”
Chie terdiam sesaat, menghentikan gerakan ballpoint di tangannya. Aku tak ingin mendengarnya. Jay, kenapa dia bisa setenang itu, kenapa seakan ia tidak mau melihat apa yang sedang terjadi?“Ray, aku sayang kamu,” Chie memelukku dengan kedua lengannya. Jay, kenapa dia bisa setenang itu, kenapa seakan ia tidak mau melihat apa yang sedang terjadi?“Ray, aku sayang kamu,” Chie memelukku dengan kedua lengannya. Kugigit bibirnya, merasakan kepalanya yang terangkat dan cengkeraman kuku-kukunya di kulit punggungku. Jay, kembaranku. Jay terlihat diam, matanya masih terpejam. Tapi…”
“Sshhh… mohon jangan menolakku sekarang.”
Chie mengecup bibirku, meraih tombol lampu, membiarkan kegelapan menyelimuti kami berdua. Yang lebih suka minum es dengan murahan daripada minuman-minuman mahal yang tersedia di kafe-kafe. Merasakan kehangatan air matanya yang membasahi dadaku. Menghentikan lumatan bibirnya, menjatuhkan kepalanya di dadaku. Betapa aku menikmati ketakjuban perasaan yang dibawanya. “Jay, Chie menyuruhku ke sini. Ada apa? “Maaf, Ray.”
“Hanya maaf?” Gertakku sambil mengguncang kerah bajunya.
Charlotte Sartre Sebagai Wednesday Addams Goth Memohon Ayah Tiri Untuk Penghancuran Anal Yang Keras Dan Brutal
Actors:
Charlotte Sartre / Ramon Nomar