Aku memang agak terlambat pulang seperti biasa, saat sampai ke lobi, aku melihat Azni sedang duduk menunggu hujan reda.“Hai Az, nunggu hujan berhenti ?” tanyaku.“Iya, lebat banget. Tapi aku agak kasihan juga sih sama Yoga, terlihat kadang-kadang Azni memaksa Yoga “berubah” mengikuti gayaku.Memang sih Yoga agak ketingalan jaman, jelas beda sama aku yang masih bujangan. Live bokep indo kalau enggak ada Yoga kadang-kadang aku jadi lupa diri, padahal kalau ada temen yang perhatiin tingkah polah kami berdua bisa gawat kalo beritanya sampe ke telinga Yoga.Akhirnya aku mengantar Azni ke BIP. Akhirnya aku cuma bisa memendam rasa suka yang aku akui sangat salah. Petugas hotel mempersilakkan kami masuk ke kamar walau dengan wajah sedikit curiga. Azni membalas ciumanku dengan ganas.Merasa kurang nyaman berciuman sambil berdiri aku mengangkat tubuh Azni dan merebahkannya di tempat tidur. Sepanjang perjalanan aku dan Azni sangat akrab.Mungkin kalau diperhatikan seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak pertemu. Setelah keluar dari kamar mandi, aku memeluk Azni dari belakang saat dia melepas aksesoris yang menempel ditubuhnya.“Az, kamu pasti sudah tau dari dulu kalau aku sayang banget sama kamu” bisikku di telinganya.“Aku tau kok mas” jawabnya “Aku juga sayang banget sama kamu.Gak tau kenapa” Lanjut Azni.Aku membalikkan tubuh Azni sehingga menghadapku.
