Aku mulai meraba celana Fariz dan memegang kemaluannya yang aku yakin sudah tegang dari tadi. Bokep XXX “Be..belum tan”, jawabnya gugup. “Agak keatas sedikit Riz”, kataku sambil mengarahkan tangannya ke pahaku. Tidak berapa lama aku merubah posisi. Aaahh..aaahh…aaahhh…ma..ma..mau kkkelluuaaarrr”, aku makin mempercepat mulutku dan makin menghisap kuat-kuat batang kejantannya. Seperti biasa, aku langsung melepas piyamaku. “Yang ini tante?”, katanya sambil menyentuh klitorisku. “Be..belum tan”. Dia tampaknya menikmati hal ini. “Tapi kamu pernah masturbasi kan?”, kataku mulai memancing. “Wah cerita baru buat blog gue nih”, katanya bersemangat. “Yang ini ya?”, tanyanya lagi sambil mulai memainkan klitorisku. Aku benar-benar menikmati semua ini. Tapi itu kupikir karena jarang sekali bermasturbasi. Dia tampaknya menikmati hal ini. “Kamu sekarang kelas 2 SMP ya. Fariz terus saja mencuri pandang buah dadaku yang “luber”. “Yang mana tante?”, katanya polos. “Pernah tan”, jawabnya pelan. Aku terus meraba buah dadaku sambil terus menyikat gigi, rasanya geli…lama-lama aku justru lebih fokus pada remasan tanganku daripada menyikat gigiku. Pagi itu cerah sekali. Sial, aku lupa mengunci pintu kamar dan lupa menutup pintu kamar mandi karena sudah tidak tahan.
