Rido pun tidak segan mengelurkan uang banyak guna memenuhi segala kebutuhan hidup Cinta. Bokep Jepang Uang sebesar itu ternyata tidak menjadi masalah besar untuk Om Ridwan. “Cinta udah di lobi nih Om”. Om Ridwan berdehem. Kayak gak pernah liat cewek cantik aja hahaha”, Om Rudi kembali menepuk pundak Om Ridwan. saat itu terjadi diantara mereka ada yang melempar senyuman, ada pula yang langsung tertunduk malu. Kompensasi? Oke cukup, pikir Cinta. Rido memalingkan wajah Cinta, kemudian bibir mereka beradu. Diciumnya bibir Om Rudi cukup lama, kemudian diakhiri dengan sapuan lidah. Laki-laki itu menjadi salah tingkah karena perbuatan nakalnya ketahuan. Cinta tersentak. Direktur di sebuah perusahaan ekspor impor milik orang tuanya. Om Ridwan nampak ragu melanjutkan kata-katanya, namun akhirnya laki-laki paruh baya itu melanjutkannya. Memang ia dan puterinya sering pergi menghabiskan malam di klub atau sekedar hang out, namun itu dinilainya masih ada pada batas-batas wajar. Cinta tersentak. serius Om? “Oke kalo gitu kita ketemu di mall *** aja gimana?”. “Masih bab dua sih Om”.Percakapan mereka terhenti ketika pintu lift di depan mereka terbuka. Cinta tahu kalau Rido kerap cemburu dengan laki-laki lain yang menatap tubuhnya.
