Namun aku tak perduli, yang penting aku menikmati dan terpuaskan. Bokep Jepang “Lin, aku mau tanya sesuatu sama kamu, jawab yah…” bisik Andi. Lalu setelah mencabut kelaminnya, dia berbaring di kasur. “Ahhh… ahh… ahh…” sekitar 3-4 kali kelaminnya menyemprotkan cairan sperma di dalam bibir rahimku. Tetapi niat untuk memuaskan diriku sendiri kuurungkan. Lalu dia duduk dengan posisi kedua kakinya lurus di atas kasur dan memintaku untuk mulai menghisap batang kemaluannya. Selama hampir 5 menit dia menyetubuhiku dengan posisi doggie ini, sudah 2 kali aku merasakan orgasme. Aahhh…” aku makin berani sekarang, dan aku sudah tidak peduli lagi, toh aku sudah menjadi budak seks Andi. Aku hanya mengangguk pelan. Aku merasa tidak tahan lagi. Lalu setelah mencabut kelaminnya, dia berbaring di kasur. Malah sepertinya aku ketagihan bersetubuh dengannya. Harus aku akui, Andi sangat pandai membangkitkan hasrat seksualku. Aku memang belum selesai, aku belum puas. Itu tandanya selama beberapa hari kepergiannya, aku akan mendapatkan kenikmatan bercinta yang sebenarnya. Aku tanpa disuruh lagi, dengan sigap segera menjilati batang kemaluannya yang mulai melemas. “Aaaahhhh…” tak sadar, aku menjerit saat orgasmeku datang lagi. “Ooohh… ooohh… ooohh…”
“Hhhmmpphh… hhmmmpp…”
Suara desahan kami bersahut-sahutan, diiringi suara kelamin kami yang saling beradu, berpacu menuju kenikmatan bercinta.
