Menggerakkan telunjuknya menelusuri garis-garis dadaku, membiarkanku tertawa kecil. “Seandainya saja pikiran kita sudah lebih terbuka, mungkin Indonesia sudah kehabisan perawan. Bokep india Bahkan aku pun tidak tahu? Dan aku masih sering menghubunginya. Itulah Chie. Bule? Kok malam-malam?”
Sejenak keheningan terdengar dari seberang, membuatku bertanya-tanya. Siapa suruh diam,” kataku setelah mendudukkan diriku di sampingnya, dan menyimpan bungkus rokok itu di tempat yang aman.“Ah, Ray,” Chie mendesah. Namun aku tak tahu harus tertawa ataukah menangis mendengar sindiran itu. Ucapan itu sangat pahit dan mengena. “Kamu sama saja dengan mereka, Ray. Chie, sederhana dalam gemerlap, gadis penuh pesona.RAY, dan JAY.Chie… We love you.Kasih, pengorbanan dan kesabaran cinta, keinginan dan ego manusia cinta sejati, cinta dan kasih yang berpelukan.TAMAT “Aku akan berangkat ke Australia akhir Oktober.”
Aku terenyak, mengangkat tubuhku dan menatap matanya bertanya-tanya. Ironis. Selalu seperti ini.Rumah Chie terlihat sedikit gelap. Kaki-kaki Chie mulai melingkari pinggulku yang bergerak-gerak menekan. Itulah Chie. “Chie..” desahku. Dan perbincangan dengan Chie sebelumnya akan makna keperawanan membuatku semakin hanyut dalam percintaan itu. Chie mendekap mulutku dengan bibirnya, menjatuhkanku di samping tempat tidur.
