Aku mengelus-elus bibir vaginanya yang lembut, sementara Lia sudah meraih batang kemaluanku dan menjilatinya penuh nafsu. Tapi Lia yang menangkap ekspresi mukaku cepat berkata.“Kaget ya? Bokep HD Kami berdua memang partner bekerja yang akrab, sampai-sampai teman-teman sekantor banyak yang mengatakan bahwa kami berpacaran. Aku sengaja nggak pakai celana dalam” katanya sambil tertawa kecil. Ia hanya memandangku dengan matanya yang sayu. “Hihihi…bisa aja kamu ah, bilang aja mau nenen lagi!”
“Emang mau, nenen dong yang!”Aku meminta dengan manja sambil pelan-pelan meremas-remas payudaranya. “Ini pelir kuda namanya, Ya” Jawabku dan juga berbisik ditelinganya. Huh… untung saja tidak ketahuan tadi kalau sebenarnya sempat terbersit lamunan jorok di otakku dikarenakan menatap wajahnya yang cantik. Aku terheran sejenak. “Iyahhhhh..teruss yang…memek Lia buat Ariii…buat di entot..aaaghhhh…terussssin…shhhhhh”
“Nih kontolku say, rasain kontolku nih!”“Mana, mana yang…ahhhhh pengin ****** ****** ******!” Gadis itu seperti sudah menjadi gila, terbawa oleh nafsunya sendiri. Sementara pinggulnya masih bergerak pelan maju mundur atau memutar, kumainkan putting Lia didalam mulut dengan lidahku, “Aww…geli, ihhh…suka banget sih nenen di tetek Lia? Yang tertinggal sekarang hanya gairah nafsuku yang masih meninggi dan ketika Lia mengalami orgasmenya tadi, aku merasa seperti terhenti begitu saja di tengah jalan. Gadis cantik itu menelannya sampai habis, bahkan ia masih menjilati penisku yang basah