Kusedoti langsung ke dua belah susunya itu bergantian, nikmat tiada tara, kurasakan kontolku semakin mengeras tidak mampu menahan.Tidak bisa menahan lama, setelah menciumi kedua belah dada Minoru, aku pun segera mengambil posisi, ku buka renggang kedua paha Minoru, dia sedikit menahan sebab tidak mau kuperkosa.“Tenang sayang, kita main halus saja…”, kataku dengan perlahan menusukkan kontol kerasku ke lubang memek Minoru.‘BLEEPPPSSSS’, sedikit susah sebab selain memeknya sedikit sempit juga sebab belum begitu basah. Sambil bergurau kami menjadi-jadi tertawa-tawa. Link bokep Ku pejamkan mataku membiarkan Minoru memberikan pelayanannya kepada kontolku. “Terus kita mesti culik dia lagi?”, tanyaku.“Gak lah, aku bakal ancam dia, aku kan masih nyimpan videonya…”, lanjut Zenit sambil menyengir.Zenit lalu mengajakku ke tempatnya berjanjian dengan Minoru Thosi, gadis Jepang yang pernah kami siksa. Sampai jumpa lagi kawan, akan ku “siksa” Minoru sesuai dengan pesanmu. Semangat!!!”, teriaknya sambil mencambuk Minoru yang setengah telanjang.Aku memang pernah dengar dari Zenit suatu saat dia ingin ke Jepang untuk balas dendam, mungkin menjadi teroris atau sejenisnya, dendamnya sangat besar dan tidak ku sangka akan benar-benar dia wujudkan.Aku menyoroti tubuh Minoru, putih mulus, benar-benar seperti artis, tapi muncul bercak merah ketika Zenit mencambuknya dengan ikat pinggang.“Ayo buka semua!!!”, teriak Zenit memaksa Minoru unyuk melepaskan bra dan celana
Em Gái Việt Nóng Bỏng Thèm Khát đụ Chịch
Related videos



















