Selalu begini, begitu sudah keluar, langsung saja keinginan itu hilang lenyap. Live bokep indo Sampainya di depan pagar, kesadaranku mendadak sedikit pulih. “Aku sebenarnya juga mau.”
Wah, ini luar biasa, pikirku. Obat sialan. “Ahh.. ahh..” kudengar nafasnya mendengus. Kubuka baju atasku, menempelkan dadaku ke payudaranya, menekan dan menggesek, menikmati semua keluhan dan rintihannya yang tertahan ketika bibirku mengulum bibirnya.Ah.. “Apa..?”
Susu-nya itu loh, menempel di ubun-ubunku, seandainya aku bisa berkata begitu saat itu. “Nggak mau masuk, nih..” kataku dengan alis berkerut. ahh.. Sip, pikiranku mulai bergerak cepat dalam kondisi setengah sadar. Selalu saja anak ini tahu maksudku. mmhh.. Dan mengomeliku karena tidak pernah menghubungiku lagi sejak perpisahanku dengan Enni. “Nih..” ujarku saat mengecup bibirnya dan dadanya. Kuambil ‘tik’ obat di saku belakangku. Tapi.. Kukulum lagi bibirnya, sekarang tanganku mengangkat bagian bawah bajunya. jangan gitu dong, Ray. mm..” kudengar Nia mengeluh dan kulihat matanya terpejam, meninggalkan garis kepasrahan saat kugenggam susu-nya dengan telapak tanganku. Sempat terpikir olehku tentang apa saja yang telah diceritakan Enni kepadanya mengenai hubungan kami. Apakah ini saatnya perjalananku berhenti? “Kamu harus mau menjadi pacarku.”
Aih, jadi ini masalahnya. gini..” Nia tertawa melihat kegugupanku. “Nih..” ujarku saat mengecup bibirnya dan dadanya.
