Aku mematung di tempatku berdiri. Live bokep Dia benar-benat ulet. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang hilang kendali menabrak anak laki-laki itu. Aku langsung ingin mengutuk diri. Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Seperti biasa, aku berdiri di tempat ini, di dekat tiang nama jalan yang bertuliskan Jalan Merdeka Raya. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa. Ketika hujan datang, aku membasah. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Aku kini mulai bingung. Di dekat semak-semak, tak terlalu jauh dari tepi jalan, di tempat yang agak gelap. Orang-orang di jalan raya memang selalu lucu. “Sudah dapat banyak?”
“Belum. Baru satu orang yang beli.”
“Ya sudah. Pikiranku mendadak kacau. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang hilang kendali menabrak anak laki-laki itu. Aku memang tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Astaga. Beberapa orang lainnya menghakimi supir mobil, menghajarnya hingga biru-biru, termasuk mobilnya yang dibikin tambah penyok.
