Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Tiba-tiba, Erik menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek. Sex Bokep “Seperti boneka..”
Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku. Aku pun merasa ketakutan. Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. “Anak bodoh.. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.“Ohh..Maria.”
Aku merasakan tangan Erik meremas pinggulku dengan kuat. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Aku tidak bisa.Erik pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Erik dan Erik segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan sangat kasar. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.Dia pun membungkukkan tubuhnya,
“Hey, tukang ngintip cilik. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. “Ayo bangun, cepat mandi, pakai pakaian terbaik kalian, setelah itu kalian harus berkumpul di aula.
