“Terus Wan…, keluarin semuanya…”, pinta Gita. Bokep live Aku yang masih kaget akan serangan mendadak ini tidak menyia-nyiakannya, kami saling berciuman, saling melumat bibir,“uugghh…, oohh…”, hanya kata itu yang Gita keluarkan.Tiba-tiba saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya sudah terlepas. Kami sama-sama hanya memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi itu hanya berlangsung 6 detik, dengan cepat ia menarik celana dalamku kebawah dan melepasnya. Aku masih diam dan setengah tidak percaya.Terus dia berkata, “Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in…, OK?”. Gigi atas dan gigi bawahku sudah saling menekan, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku hanya suara nafasku saja yang terdengar.Kali ini aku yang mengambil alih “kekuasannya” gantian kudorong tapi dia malah tengkurap, melihat pantatnya yang putih mulus. Dengan sekuat tenaga ia tekan kepalaku ke dadanya. Gita terus memandangiku.Gita menggigit bibir bagian bawahnya. Aku langsung ciumi buah dadanya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengelus-elus buah dadanya yang kanan. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana. Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku?Akupun tidak mau kalah, kutarik perlahan-lahan celana dalamnya sedikit demi sedikit,ternyata Gita sudah tidak sabar lalu dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya
