Dia menjual, bukan mengemis. Bokep HD Darah seketika muncrat ke mana-mana. Itu cuma dugaanku. Aku memang tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Kita ke sana!” Salah satu anak berambut keriting mengajak anak laki-laki itu ke suatu tempat. Kisah-kisah miris semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari. Aku langsung ingin mengutuk diri. Tidak cukup lama, orang-orang sudah berkerumun ke arah anak itu. Gila. Baru satu orang yang beli.”
“Ya sudah. Kita ke sana!” Salah satu anak berambut keriting mengajak anak laki-laki itu ke suatu tempat. Semoga berkah,” ucap anak laki-laki itu sambil menunduk-nundukkan badannya. Seperti biasa, aku berdiri di tempat ini, di dekat tiang nama jalan yang bertuliskan Jalan Merdeka Raya. Aku yakin sekali, orang tuanya sudah berhasil mendidiknya dengan ajaran agama. Kita ke sana!” Salah satu anak berambut keriting mengajak anak laki-laki itu ke suatu tempat. Tapi tidak semua orang di jalan raya itu lucu. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Seharian ini, aku memang dirundung hujan, dan aku tidak berlari. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Pikiranku mendadak kacau.