Pelan Anis mulai merasakan bibir kemaluannya terdesak menyamping. Belum sempat menjawab, tangan Safiq sudah menyusup ke balik dasternya untuk mengusap paha Anis dari luar. Bokep Jepang Wanita itu memeluknya dengan erat. Dilihatnya Safiq yang meringkuk ketakutan di sampingnya. Tapi tak bisa dipungkiri, pesona Safiq sudah menjerat nafsu birahinya. Tapi tentu saja itu tidak mungkin.“Ehmmm…” merintih keenakan, Anis membimbing salah satu tangan Safiq untuk turun menjamah kemaluannya yang sudah sangat basah. Ia berpikir, mungkin Safiq hanya akan menciumnya sesaat saja.Tapi tebakannya itu ternyata salah. Ohh, Anis benar-benar merasakan kemaluannya nikmat dan penuh sesak. Ia membuka pahanya lebar-lebar sehingga terasa ujung penis Safiq mulai memasuki lubangnya. “M-maaf, Mi.” kata Safiq dengan muka memerah menahan nikmat, lelehan sperma tampak masih menetes dari ujung penisnya yang mengental.Anis tersenyum penuh pengertian, “Tidak apa-apa. Sambil melumat bibir dan leher Anis, ia mulai menggerakkan pinggulnya.Remasan tangannya di payudara sang bunda juga kembali gencar, secepat tusukannya yang kini sudah mulai lancar dan tahan lama.”Ahhh… terus, Fiq. Ia berpikir, mungkin Safiq hanya akan menciumnya sesaat saja.Tapi tebakannya itu ternyata salah. Safiq memandangnya,
”Dari Umi,” jawabnya polos. Dalam hati Safiq berjanji, ia akan melakukannya untuk membalas budi baik Anis yang selama ini sudah merawat dan menyayanginya.”Kamu sudah salah paham, Fiq,” di luar