Aku baru ingat jika aku tadi sudah mengobok-obok dan memerawani vagina Widya dengan cara yang kasar hingga jika dia sekarang merintih kesakitan tentunya wajar. Kamu sekarang ada dimana sayang!?”Aku memperlihatkan SMS yang dikirimkan Mamanya kepada Widya. Bokep india Lalu aku teruskan untuk membuka CD-nya yang putih tipis itu dan aku mendapatkan pemandangan yang sungguh indah, sebuah vagina mungil dengan dihiasi bulu-bulu lembut yang tidak terlalu lebat. Untuk sementara tugasku kali ini sudah selesai dan aku tinggal menunggunya sadar, tetapi dia belum sadar juga, padahal obat tidur yang kuberikan tidak terlalu banyak. Widya menurutinya karena di dekat sekolahnya memang ada tukang bensin pinggir jalan (sambil aku menunggu obat tidurnya bereaksi). “Nah, teriak lebih keras lagi!! Cuma tinggal satu permainan, tunggu sebentar ya Ma!!”
Seperti sebelumnya, sebelum aku mengirimkan SMS ke Mama-nya, SMS itu kutunjukkan dulu kepada Widya, dan seperti sebelumnya juga, Widya hanya bisa meresponsnya dengan meronta dan menangis. Mata Widya kembali terbelalak, kemudian memakiku habis-habisan. Aku jadi punya ide konyol. Kupotret seluruh tubuhnya dari depan, lalu aku balikkan tubuhnya kemudian memotretnya dari belakang. Setelah aku lihat identitas pemanggilnya ternyata bertuliskan “Mama”.
